Jumat, 14 Oktober 2016

Mari Mendaki Gunung Ciremai Via Jalur Palutungan


Gunung Ciremai memang gunung yang memiliki karakteristik yang unik dan menarik. Jika provinsi Jawa Timur memiliki gunung Semeru sebagai puncak tertinggi, lalu provinsi Jawa Tengah memiliki gunung Slamet sebagai gunung tertinggi. Maka, provinsi Jawa Barat memiliki gunung Ciremai sebagai puncak tertingginya. Gunung yang terletak di kabupaten Majalengka dan kabupaten Kuningan ini memang memiliki ketinggian yang tidak bisa dianggap remeh. Gunung Ciremai memiliki ketinggian setinggi 3.078 meter diatas permukaan laut, yang membuat gunung ini memberikan sensasi baru bagi pendaki pemula yang hanya pernah mendaki gunung dengan ketinggian dibawah 3.000 meter. Oleh karena itu, gunung Ciremai menjadi spot pendakian yang layak bagi kamu yang merupakan pendaki pemula maupun telah menjadi pendaki ahli.


Lantas apa yang membuat gunung Ciremai begitu unik dan layak untuk didaki ? Ada dua hal yang perlu diperhatikan. Yang pertama adalah bentuk kawah dan pemandangannya. Gunung Ciremai ini memiliki kawah berjumlah dua. Ya, kamu tidak salah dengar gunung yang satu ini memiliki kawah yang berjumlah dua alias ganda. Akan tetapi, kedua kawah ini memiliki memiliki diameter yang berbeda antara satu dengan lainnya. Dimana satu kawahnya memiliki diameter selebar 400 meter, dan kawah lainnya memiliki kawah selebar 600 meter. Yang kedua adalah pemandangan saat pendakian. Dimana pemandangan saat pendakian akan dihiasi oleh pepohonan yang cukup lebat. Dan juga, apabila telah melalui persimpangan jalur pendakian, kamu akan sampai di Goa Walet yang kerap kali dijadikan tempat peristiharatan yang memiliki pemandangan sangat indah.


Gunung Ciremai memiliki beberapa jalur pendakian yang dapat diapakai oleh para pendaki yang ingin menuju puncak gunung Ciremai. Lantas, jalur manakah yang relatif mudah dan sering digunakan oleh para pendaki untuk mendaki gunung Ciremai ? Jalur yang sering dipakai oleh para pendaki ada tiga jalur, yakni jalur dari Desa Patulungan dan dari Desa Linggarjati di Kabupaten Kuningan dan juga dari jalur Apuy di Kabupaten Majalengka. Selain jalur yang populer dan relative mudah dilalui, sebenarnya ada satu lagi jalur pendakian yang dapat digunakan untuk mencapai puncak gunung Ciremai. Jalur tersebut adalah jalur dari Desa Padabeunghar yang terletak di perbatasan Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka.

Untuk pemula, sebenarnya dapat melalui jalur Apuy maupun jalur Patulungan. Saat ini, saya akan membahas tentang jalur Patulungan. Untuk memasuki kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai dari jalur Patulungan kita diharuskan membayar di basecamp pendakian seperti di jalur Apuy. Dimana pendaki harus membayar sebesar Rp 50.000,00 per orang. Dimana banyak orang yang menganggap harga tersebut lumayan mahal. Namun, setelah mengesampingkan masalah tersebut gunung Ciremai tetap layak didaki dengan segala pesonanya. Saat mendaki melalui jalur Patulungan, kalian akan melewati 3 pos pendakian lebih banyak daripada jalur Apuy. Dimana jalur Patulungan memiliki 8 pos pendakian. Setelah melalui pos pendakian terakhir, kamu akan menemukan persimpangan jalur pendakian dengan jalur Apuy. Kamu dapat menemui banyak pendaki disini. Setelah itu kamu akan sampai di Goa Walet. Dimana tempat ini kerap kali dijadikan tempat peristirahatan. Setelah melalui Goa Walet, barulah sampai di puncak gunung Ciremai dan kamu dapat menikmati pemandangan kedua kawahnya. Jangan lupa, saat menuruni gunung Ciremai bawa kembali semua sampah kamu agar kebersihan tetap terjaga.

Previous Post
Next Post
Related Posts

0 comments: